Pendahuluan
virtualteam.my.id – Dewa United ACGL 2025/26 menandai langkah bersejarah klub asal Banten ini di kancah sepak bola Asia. Sebagai runner-up Liga 1 2024/25, Dewa United FC masuk Grup E AFC Challenge League (ACGL) bersama Shan United FC (Myanmar), Tainan City FC (Taiwan), dan Phnom Penh Crown FC (Kamboja). Ditunjuk sebagai tuan rumah zona Timur, Banten Warriors akan menggelar laga fase grup di Banten International Stadium (BIS) dengan format sentralisasi. Artikel ini mengulas secara mendalam peran Dewa United ACGL, komposisi Grup E, keunggulan sebagai tuan rumah, peluang lolos, dan dampaknya bagi sepak bola Indonesia.
Dewa United ACGL: Komposisi Grup E
Hasil undian AFC Challenge League 2025/26, yang digelar di AFC House, Kuala Lumpur, pada 28 Agustus 2025, menempatkan Dewa United ACGL di Grup E zona Timur. Mereka akan berhadapan dengan tiga tim juara domestik: Shan United FC, peraih gelar Liga Nasional Myanmar 2024; Tainan City FC, kampiun Taiwan Football Premier League 2024; dan Phnom Penh Crown FC, pemenang Cambodia Premier League Cup 2024. “Grup ini menantang, tetapi kami optimis dengan dukungan suporter di BIS,” ujar pelatih Jan Olde Riekerink, dikutip dari SportPlus.ID.
AFC Challenge League 2025/26 diikuti 20 klub, terbagi dalam Zona Barat (Grup A-C, 12 tim) dan Zona Timur (Grup D-E, 8 tim). Dewa United ACGL dan Preah Khan Reach Svay Rieng FC (Kamboja) ditunjuk sebagai tuan rumah Zona Timur. Laga Grup E akan berlangsung pada 29 September hingga 1 Oktober 2025 di BIS, menggunakan format sentralisasi single round-robin, di mana setiap tim bertemu sekali. Juara dan runner-up Grup E akan melaju ke perempat final, yang dimainkan dalam format dua leg pada Maret dan April 2026, dengan final dijadwalkan pada 9 Mei 2026.
Profil Lawan di Grup E
- Shan United FC (Myanmar)
Shan United adalah kekuatan dominan di Myanmar, dengan empat gelar liga sejak 2017. Berbasis di Taunggyi, mereka dikenal dengan permainan cepat dan serangan balik yang efektif. Pada ACGL 2024/25, mereka mencapai perempat final, menunjukkan pengalaman di level Asia. Pemain seperti Hein Phyo Win, striker andalan, menjadi ancaman utama bagi Dewa United ACGL. Tim ini memiliki gaya bermain agresif, yang akan menguji lini belakang Dewa United. - Tainan City FC (Taiwan)
Tainan City FC, juara Taiwan Football Premier League 2024, mengandalkan kombinasi pemain lokal dan legiun asing seperti Shoichiro Sakamoto dari Jepang. Meski pengalaman Asia mereka terbatas, Tainan City dikenal disiplin dalam bertahan dan mampu memanfaatkan peluang dari bola mati. Dewa United ACGL perlu waspada terhadap organisasi permainan mereka, terutama dalam situasi transisi. - Phnom Penh Crown FC (Kamboja)
Phnom Penh Crown adalah raksasa sepak bola Kamboja, dengan tujuh gelar liga dan kemenangan di Cambodia Premier League Cup 2024. Pemain seperti Yudai Ogawa dan Shintaro Shimizu memberikan kekuatan ofensif. Dengan pengalaman di AFC Cup sebelumnya, mereka menjadi lawan tangguh. Dewa United ACGL harus mempersiapkan strategi khusus untuk menahan serangan cepat tim ini.
Meski menghadapi lawan-lawan kuat, keunggulan bermain di kandang memberikan peluang besar bagi Dewa United ACGL untuk mendominasi Grup E.
Keunggulan sebagai Tuan Rumah
Sebagai tuan rumah, Dewa United ACGL mendapat dua keuntungan utama: tidak perlu melakukan perjalanan tandang dan dukungan penuh suporter di Banten International Stadium. BIS, yang berkapasitas 30.000 penonton dan memenuhi standar AFC, adalah fasilitas modern dengan lapangan berkualitas tinggi dan pencahayaan internasional. “BIS akan menjadi benteng kami. Suporter Banten Warriors akan menciptakan atmosfer luar biasa,” ujar CEO Dewa United, Ardian Satya Negara, dikutip dari Viva.co.id.
Keunggulan logistik ini memungkinkan tim fokus pada persiapan taktis dan pemulihan fisik. Suporter lokal, yang dikenal fanatik, diharapkan menciptakan tekanan psikologis bagi lawan. “Kami ingin menjadikan BIS neraka bagi tim tamu,” tambah Ardian. Selain itu, Dewa United ACGL masuk Pot 1 zona Timur bersama Manila Digger FC, menegaskan status mereka sebagai tim unggulan.
Strategi dan Peluang Lolos
Dalam format single round-robin, Dewa United ACGL akan memainkan tiga laga di BIS: melawan Shan United, Tainan City, dan Phnom Penh Crown. Untuk lolos sebagai juara atau runner-up Grup E, mereka perlu meraih minimal 6 poin (dua kemenangan). Laga melawan Tainan City dianggap sebagai peluang terbesar untuk menang, mengingat pengalaman Asia mereka yang lebih terbatas. Namun, Shan United dan Phnom Penh Crown, dengan pengalaman kompetisi Asia, akan menjadi ujian berat.
Pelatih Jan Olde Riekerink, yang memiliki pengalaman melatih di Eredivisie dan Turki, kemungkinan akan mengandalkan serangan sayap melalui Egy Maulana Vikri dan Taisei Marukawa. Di lini belakang, bek Agung Mannan dan kiper Sonny Stevens akan menjadi kunci untuk menjaga clean sheet. “Kami fokus pada organisasi permainan dan efisiensi di depan gawang,” ujar Jan, dikutip dari Bolasport.com.
Tantangan utama adalah menjaga konsistensi di tengah jadwal padat dan tekanan sebagai tuan rumah. Dewa United ACGL juga harus mengelola stamina pemain untuk menghadapi tiga laga dalam lima hari. Dengan kedalaman skuad yang mencakup talenta muda seperti Feby Eka Putra dan pengalaman internasional Egy Maulana Vikri, tim ini memiliki peluang besar untuk melaju ke perempat final.
Dampak bagi Sepak Bola Indonesia
Debut Dewa United ACGL adalah momen penting bagi sepak bola Indonesia. Setelah keberhasilan Madura United di semifinal ACGL 2024/25 dan Persib Bandung di AFC Champions League Two 2025/26, Dewa United menjadi harapan baru untuk mengukir prestasi di Asia. Keberhasilan mereka akan meningkatkan koefisien AFC Indonesia, membuka peluang lebih banyak klub tampil di kompetisi Asia.
Komunitas sepak bola Indonesia menunjukkan antusiasme besar. Akun X @IndosFC menulis, “Gaspol Dewa United di ACGL! Bawa trofi untuk Indonesia!” Dukungan ini mencerminkan semangat nasional untuk melihat klub lokal bersinar. Penyelenggaraan laga di BIS juga menegaskan kemajuan infrastruktur sepak bola Indonesia, dengan stadion ini menjadi salah satu fasilitas terbaik di Tanah Air.
Keberhasilan Dewa United ACGL dapat menarik sponsor dan investasi, meningkatkan profesionalisme klub. Pemerintah Provinsi Banten, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, mendukung penuh penyelenggaraan laga. “BIS siap menjadi panggung Asia. Ini kesempatan besar untuk memajukan sepak bola Banten,” ujar Kepala Dispora Banten, Ahmad Syaukani.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meski diunggulkan, Dewa United ACGL menghadapi tantangan berat. Shan United dan Phnom Penh Crown memiliki pengalaman Asia, sementara Tainan City dikenal disiplin taktis. Faktor seperti cedera, tekanan sebagai tuan rumah, dan adaptasi terhadap gaya bermain lawan bisa memengaruhi performa. Namun, dengan persiapan matang, skuad berkualitas, dan dukungan suporter, Dewa United berpeluang menjadi kejutan di ACGL.
Ke depannya, lolos ke perempat final atau lebih jauh bisa membuka pintu bagi Dewa United ACGL ke AFC Champions League Two, kasta kedua klub Asia. Ini juga akan memotivasi klub-klub Liga 1 lain untuk meningkatkan standar kompetisi domestik. Dengan talenta muda dan pelatih berpengalaman, Dewa United memiliki fondasi kuat untuk bersaing di level Asia.
Penutup
Dewa United ACGL 2025/26 siap mengukir sejarah sebagai tuan rumah Grup E di Banten International Stadium, menghadapi Shan United, Tainan City, dan Phnom Penh Crown. Dengan format sentralisasi, dukungan suporter, dan strategi matang, Banten Warriors berpeluang melaju ke perempat final. Debut ini menjadi momen penting untuk mengangkat nama Indonesia di kancah Asia. Mari dukung Dewa United ACGL membawa kebanggaan bagi sepak bola Tanah Air!