virtualteam.my.id – Ekosistem Sepakbola Putri Bandung mulai tumbuh lewat MilkLife Soccer Challenge Seri 1 2025/26 di Lapangan Chandradimuka Pusdikif, Bandung. 1.904 siswi dari 78 SD/MI ikut, tunjukkan minat tinggi. Oleh karena itu, artikel ini rangkum hasil, komentar pelatih, dan dampak, berdasarkan sumber pengguna per 21 September 2025, 08:00 WIB, dengan tambahan dari dan .
Ekosistem Sepakbola Putri Bandung: Hasil Seri 1 MilkLife Challenge
MilkLife Soccer Challenge Seri 1 tuntas di Pusdikif Bandung, final Minggu (21/9/2025). Selain itu, SD Pelita juara KU 10 kalahkan SDN 075 Jatayu. Dengan demikian, SDN 026 Bojongloa juara KU 12 kalahkan SDN 004 Cisaranten Kulon. Misalnya, turnamen ini dorong talenta putri usia dini. Untuk itu, PB Djarum dan tim lokal dominasi.
Pertumbuhan Minat dan Partisipasi
1.904 siswi dari 78 SD/MI ikut, naik signifikan. Selain itu, Fauzi Bramantio, Pelatih Kepala Soccer Challenge Bandung: “Atmosfer sepakbola putri Bandung kuat.” Dengan demikian, medali emas PON dan juara Piala Pertiwi All Stars 2025 dorong sekolah buka kelas putri. Misalnya, sebut Bandung tradisi kuat, klub elit dukung ekosistem. Untuk itu, Festival SenengSoccer usia 8 tahun ke bawah sosialisasikan dini. Oleh sebab itu, Ekosistem Sepakbola Putri Bandung berkembang.
Komentar Teddy Tjahjono: Kota Bandung sebagai Pusat
Teddy Tjahjono, Program Director MilkLife Soccer Challenge: “Bandung punya tradisi sepak bola kuat, klub elit bantu ekosistem putri.” Selain itu, turnamen KU 10 dan KU 12 jadi ajang ukur kemampuan. Dengan demikian, harapannya talenta Bandung jadi profesional. Misalnya, sebut minat mancanegara naik. Untuk itu, 2026 lebih banyak kategori usia. Oleh sebab itu, Bandung jadi pusat sepakbola putri.
Kesimpulan
Ekosistem Sepakbola Putri Bandung tumbuh lewat MilkLife Soccer Challenge Seri 1 2025/26. Oleh karena itu, 1.904 siswi ikut, SD Pelita dan SDN 026 Bojongloa juara. Dengan demikian, Fauzi dan Teddy soroti minat tinggi. Untuk itu, pantau .
