Bulu Tangkis

PBSI Tentukan Skuad SEA Games Usai Korea Open 2025

PBSI

virtualteam.my.id – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) rencanakan penentuan skuad untuk SEA Games 2025 segera setelah turnamen Korea Open 2025 berakhir. Ajang BWF World Tour Super 500 ini, yang berlangsung di Suwon, Korea Selatan, dari 23 hingga 28 September 2025, menjadi momen krusial untuk menilai performa atlet nasional. PBSI bidik hasil optimal agar tim Indonesia siap meraih medali emas di SEA Games Thailand nanti. Artikel ini bahas strategi PBSI, penampilan kunci di Korea Open, serta implikasi untuk skuad SEA Games.

Strategi PBSI dalam Penentuan Skuad

PBSI terapkan evaluasi ketat pasca-Korea Open 2025 untuk memilih atlet terbaik ke skuad SEA Games. Pelatih kepala tunggal putra, Irwansyah, tekankan bahwa hasil turnamen ini jadi acuan utama, terutama bagi pemain muda yang butuh pengalaman internasional. Dengan demikian, PBSI prioritaskan atlet yang tunjukkan konsistensi dan kemampuan adaptasi di lapangan cepat Korea. Langkah ini sejalan dengan target emas di nomor tunggal dan ganda, mengingat kompetisi SEA Games selalu sengit melawan tuan rumah Thailand.

Penampilan Atlet Indonesia di Korea Open 2025

Tim Indonesia tampil kompetitif di hari-hari awal Korea Open 2025. Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri raih kemenangan meyakinkan 21-18, 21-12 atas Nur Mohd A. Ayub Azriyn/Tan Wee Kiong dari Malaysia di babak 32 besar. Fajar sebut permainan mereka belum maksimal, tapi adaptasi terhadap shuttlecock baru cukup baik. Sementara itu, ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Rian Ardianto/Yeremia Erich Yoche juga bidik perbaikan usai semifinal China Masters.

Di sektor tunggal, Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung jadi andalan, meski PBSI masukkan pemain muda seperti Alwi Farhan untuk tambah jam terbang. Hasil ini beri data berharga bagi PBSI untuk tentukan skuad SEA Games, fokus pada kombinasi senior-muda yang seimbang.

Kriteria Seleksi untuk Skuad SEA Games

PBSI gunakan tiga kriteria utama dalam tentukan skuad SEA Games usai Korea Open 2025. Pertama, performa individu di turnamen, seperti poin ranking dan head-to-head lawan regional. Kedua, kondisi fisik dan mental atlet, dinilai melalui tes internal pasca-kompetisi. Ketiga, potensi kontribusi tim, terutama di nomor beregu campuran.

Untuk itu, PBSI libatkan pelatih seperti Antonius Subagyo untuk analisis mendalam. Strategi ini mirip dengan penentuan skuad Sudirman Cup sebelumnya, di mana hasil tur Eropa jadi penentu. Dengan demikian, skuad SEA Games kemungkinan gabungkan veteran seperti Jonatan dengan rising star Alwi, targetkan dominasi di Thailand.

Peluang dan Tantangan Atlet Muda

Pemain muda Indonesia punya peluang besar masuk skuad SEA Games berkat penampilan di Korea Open 2025. Alwi Farhan, yang disebut “anak ajaib” oleh media Vietnam di SEA Games sebelumnya, harap tunjukkan kemajuan di tunggal putra. Begitu pula Putri Kusuma Wardani di tunggal putri, yang butuh kemenangan stabil untuk saingi rival ASEAN.

Tantangan utama adalah persaingan ketat dari atlet senior dan cedera potensial pasca-turnamen padat. PBSI antisipasi dengan program recovery intensif, memastikan atlet siap untuk SEA Games akhir 2025. Untuk itu, hasil Korea Open jadi kunci untuk identifikasi kekuatan dan kelemahan tim.

Dukungan PBSI untuk Persiapan Jangka Panjang

PBSI tingkatkan dukungan logistik usai Korea Open 2025, termasuk pelatihan khusus di Cipayung untuk skuad SEA Games. Organisasi ini juga kolaborasi dengan sponsor untuk fasilitasi peralatan terbaik, mirip pendekatan di Japan Open sebelumnya di mana PBSI tarik mundur atlet untuk jaga kondisi. Langkah ini bantu atlet fokus pada target medali, sambil bangun kedalaman skuad untuk kompetisi masa depan.

Selain itu, PBSI rencanakan scrimmage internal untuk simulasi pertandingan SEA Games. Dengan demikian, penentuan skuad tak hanya berdasarkan hasil Korea Open, tapi juga progres holistik atlet.

Kesimpulan

PBSI tentukan skuad SEA Games usai Korea Open 2025 sebagai langkah strategis untuk optimalkan prestasi Indonesia. Penampilan solid ganda putra seperti Fajar/Fikri beri harapan tinggi, sementara atlet muda siap isi kekosongan senior. Meski tantangan persaingan regional ada, dukungan PBSI pastikan tim siap rebut emas di Thailand. Momen ini jadi momentum bulutangkis Indonesia bangkit di panggung ASEAN.