Sepak Bola

Timnas Malaysia Disanksi FIFA 2025, Bos JDT Curiga

Timnas Malaysia

virtualteam.my.id – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia dijatuhi sanksi berat oleh FIFA karena pemalsuan dokumen, memicu kecurigaan bos JDT, Tunku Ismail Idris, tentang sabotase pihak luar. Timnas Malaysia Disanksi FIFA 2025 jadi sorotan regional. Artikel ini mengulas kronologi, respons JDT, dampak, tudingan sabotase, dan prospek Harimau Malaya, berdasarkan data per 28 September 2025, 06:06 WIB.


Kronologi Timnas Malaysia Disanksi FIFA 2025

FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM dengan denda 350 ribu Swiss Franc (Rp7 miliar) dan larangan bermain setahun untuk tujuh pemain naturalisasi: Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, dan Gabriel Palmero, menurut Kompas lihat rincian. Selain itu, kasus ini bermula dari laporan pemalsuan dokumen saat laga kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam pada Juni 2025. Untuk itu, FAM ajukan banding. Meski begitu, proses banding belum selesai. Oleh karena itu, FIFA diminta transparan. Dengan demikian, Timnas Malaysia Disanksi FIFA 2025 guncang sepak bola ASEAN.

Respons Bos JDT: Tuding Sabotase

Tunku Ismail Idris, Putra Mahkota Johor dan bos JDT, curiga ada pihak luar yang khawatir dengan kebangkitan Harimau Malaya, menyinggung pertemuan di New York, menurut Liputan6 lihat detail. Selain itu, ia sebut FAM telah ikuti prosedur FIFA. Untuk itu, ia minta FAM banding cepat. Meski begitu, tudingan ini memicu spekulasi. Oleh karena itu, Tunku Ismail tegaskan, “Lawan tetap lawan, berani karena benar” [post:1]. Dengan demikian, responsnya perkuat semangat Harimau Malaya.

Dampak Sanksi FIFA Malaysia 2025 pada Tim dan Klub

Sanksi ini ancam peluang Malaysia lolos Piala Asia 2027, dengan Vietnam berpotensi dapat kemenangan 3-0, menurut Kompas lihat wawasan. Selain itu, tiga pemain JDT (Hevel, Figueiredo, Irazabal) dan klub lain seperti America de Cali (Holgado) terdampak. Untuk itu, JDT, yang berlaga di empat kompetisi, hadapi tantangan besar. Meski begitu, FAM klaim proses naturalisasi transparan. Oleh karena itu, klub pantau situasi. Dengan demikian, Timnas Malaysia Disanksi FIFA 2025 pengaruhi ekosistem sepak bola.

Tudingan Sabotase dan Sentimen Regional

Netizen Malaysia tuding Indonesia terlibat, menyusul pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di New York, menurut TV One [post:16]. Selain itu, jurnalis Malaysia Zulhelmi Zainal Azam sebut negara ASEAN lain khawatir dengan kebangkitan Harimau Malaya [web:1]. Untuk itu, spekulasi sabotase mencuat di media sosial. Meski begitu, tidak ada bukti konkret. Oleh karena itu, AFC janji tinjau kasus ini [web:23]. Dengan demikian, tudingan ini panaskan rivalitas ASEAN.

Prospek Harimau Malaya Pasca-Sanksi

FAM optimis banding dapat kurangi sanksi, menurut Detik [web:9]. Selain itu, Malaysia naik ke peringkat 123 dunia pada September 2025 [post:7]. Untuk itu, pelatih dan tim fokus perbaiki performa baca juga: Prospek Timnas Malaysia di Piala Asia 2027. Meski begitu, kehilangan tujuh pemain tantang kedalaman skuad. Oleh karena itu, strategi naturalisasi perlu diperbaiki. Dengan demikian, Harimau Malaya tetap punya peluang bangkit.

Kesimpulan

Heboh! Timnas Malaysia Disanksi FIFA 2025, Bos JDT Curiga karena skandal pemalsuan dokumen naturalisasi. Selain itu, Tunku Ismail tuding sabotase pihak luar, memicu spekulasi regional. Untuk itu, FAM ajukan banding untuk kurangi dampak. Meski begitu, peluang Malaysia di Piala Asia 2027 terancam. Dengan demikian, Timnas Malaysia Disanksi FIFA 2025 jadi pelajaran penting bagi sepak bola ASEAN.